Jumat, 27 Maret 2009

Rakor Nasional PKH


Sejak diluncurkannya Program Keluarga Harapan (PKH) pada Tahun 2007, program ini tidak lepas dari berbagai masalah yang dihadapi. Wajar saja memang, karena program ini diklaim sebagai program uji coba di Indonesia untuk menanggulangi masalah kemiskinan dan keterbelakangan pendidikan dan kesehatan.

PKH merupakan Program Bantuan Tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) bersyarat yang mewajibkan kepada para penerimanya untuk memenuhi syarat dan ketentuan dalam pemenuhan kesehatan dan pendidikan anggota keluarganya.

Pada pelaksanaannya di lapangan, para pendamping PKH menemukan berbagai kendala dan permasalahan, sehingga tak ayal program ini sempat menimbulkan riak-riak kecil reaksi di berbagai lapisan masyarakat. Namun berkat kegigihan para pendamping dan kemampuan yang dimilikinya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, Program ini berhasil menempatkan dirinya menjadi Program yang berbeda dengan Program Bantuan Tunai lainnya seperti BLT (Bantuan Langsung Tunai). Namun demikian, bukan berarti semua permasalahan selesai, masih ada setumpuk permasalahan yang perlu mendapatkan kesamaan persepsi, pemahaman, komitmen dan kebulatan tekad dari berbagai pihak yang terlibat dalam program PKH, utamanya adalah para Pendamping yang berhadapan langsung sekaligus sebagai ujung tombak PKH di lapangan.

Berangkat dari aneka warna permasalahan yang muncul dan dihadapi oleh para pendamping maka kami semua segenap pendamping patut bersyukur karena nampaknya Tim UPPKH Pusat sebagai pucuk pimpinan segera mengambil langkah sigap dalam rangka menemukan persamaan persepsi, menyamakan gerak langkah para pendamping dari Sabang sampai Merauke.

Tidak berlebihan pula jika pada akhirnya digelar acara Rapat Koordinasi Nasional Pendamping PKH yang dilaksanakan mulai tanggal 21 hingga 24 Maret 2009.
Rakornas ini sendiri dilaksanakan di Jakarta International Expo yang diikuti oleh sekitar 2.629 orang pendamping dan 426 operator PKH tahun 2007 dan 2008, perwakilan dari 13 provinsi dan 70 Kabupaten pelaksana PKH. Hajatan besar itu dibuka oleh Menko Kesra Aburizal Bakrie.
Kegiatan Rakor yang dilaksanakan kurang lebih 4 hari tersebut diantaranya diisi dengan kegiatan Seminar Motivasi oleh Bapak Andrei Wongso, Diskusi kelompok, serta Talkshow dengan narasumber Mentri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan Nasional, Kepala Bappenas dan Kepala BPS, dengan dipandu oleh moderator kawakan Rahma Sarita.

Sebagai rangkaian acara penutup, disajikan hiburan music oleh Band kenamaan Ibukota dengan bintang Tamu TIA AFI. W@@@@@@uuuuuuhhhhh... Hebohhhh

Hal lain yang patut direnungkan adalah ada maksud tersirat dari perhelatan besar itu, yaitu upaya UPPKH Pusat untuk sejenak menghibur para pendamping sehingga sedikit mengurangi kepenatan pikiran setelah hamper 3 tahun mendampingi RTSM. Itu dibuktikan dengan diberikan fasilitas serba Lux selama kami di Jakarta, Hotel berbintang, jalan-jalan gratis ke seantero lokasi wisata Ibukota.
Tidak berlebihan jika semua pendamping dan operator PKH berharap bahwa dengan acara ini dapat dijadikan ajang tukar pikiran, berbagi pengalaman serta menyatukan gerak langkah mendapatkan solusi dalam penyelesaian masalah-masalah di lapangan agar PKH dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Amin.


4 komentar:

RRHakim mengatakan...

Salam dari Pendamping PKH Kabupaten Mojokerto
blog non-official PKH Kabupaten Mojokertokami sedang mengumpulkan link para Pendamping maupun UPPKH seluruh indonesia. mohon konfirmasi jika berkenan masuk blogroll kami

trilestiyono mengatakan...

HAIII.....salam kompak dari PKH Kecamatan LUMBANG.

RRHakim mengatakan...

Terima kasih atas kunjungannya ke blog kami. Untuk berkomentar ramai2, silakan kunjungi Forum PKH yang baru saja kami luncurkan

Anonim mengatakan...

assalamualaikum , perkenalkan mas , saya adit .. mahasiswa dari padang . kebetulan ngambil penelitian skripsi tentang PKH di daerah saya ..
ada beberapa hal yang saya ingin tanyakan (kalau di perkenankan) . soal nya sy mengalami sedikit kendala disini ..
di blz yah maz ..
terima kasih